Lagi pengen ngebolgg lagiii.....
Jadi, judul saya kali ini "JATUH CINTA"!!!
Weleh, weleh, standar banget kan? Saya juga heran kenapa tumben-tumbennya ngebikin judul yang saya rasa nggak banget ini ^_^
Hal ini gak lain gak bukan karena saya merasa kalau hal yang paling mudah sekaligus sulit untuk dimengerti di dunia ini adalah perasaan cinta. Kenapa? Karena hal yang paling mendekati kemanusiawian di hidup ini adalah perasaan cinta. Cinta kepada Sang Pencipta, cinta kepada Orangtua, cinta kepada saudara, teman-teman, alam sekitar, deelel. Banyak cinta dimuka bumi ini untuk disebarkan. Tapi saya bingung, kenapa dalam cinta mesti aa kata 'jatuh'? Jatuh itu kan sakiiiitttt....
Nah, cinta yang jatuh inilah yang acapkali dikatakan perasaan yang sulit. Hal yang bisa membuat orang menangis sekaligus tertawa. Hal yang bisa ngebuat seseorang menjadi sangggaaaattt baik, atau sebaliknya, jadi sangggaaattt jahat. Yakin gak?
Jatuh cinta pada uang contohnya. Hehehe. Jatuh cinta pada kakak kelas. Jatuh cinta pada idola di layar kaca. Jatuh cinta pada kekuasaan. Jatuh-jatuh-jatuh.... Cape deeehhh!!!
Bukankah hal itu juga manusiawi? Untuk jatuh cinta itu tudak mudah lho! Ada banyak pengorbanan yang bisa dilakukan oleh seseorang yang tengah jatuh cinta. Tapi kok bisa-bisanya ya orang itu punya kekuatan ekstra? Simple case, gara-gara jatuh cinta pada bintang film korea, seorang teman saya gila-gilaan membeli semua hal yang berbau-bau korea. Menghabiskan biaya yang idak sedikit, lho! Ratusan bahkan jutaan habis buat memenuhi hasrat cintanya...
Saya jadi teringat sebuah kiasan kalau jatuh cinta dan obsesi itu bedanya tipis. Kira-kira betul gak ya? Yah, mungkin saja sih. Makanya saya ingin mencintai, tapi tidak ingin jatuh didalam cinta itu sendiri ^^V
Rabu, 08 Juni 2011
Senin, 11 April 2011

Terkadang kita merasa kalau apa yang kita hadapi sudah di luar kekuatan kita, tapi sebenarnya tidak juga. Kadang kita merasa apa yang telah kita alami begitu berat, bahkan sangat membuat kita sakit hati dan terluka. Padahal tidak juga. Karena kita kurang memperhatikan sekeliling, kita merasa kalau hal kecil yang kita alami begitu berat. Ada saat dimana kita dapat melongok keluar bilik kita yang sempit, untuk menikmati cerahnya hari dan hangatnya mentari. Dan terkadang kita juga perlu mendapatkan sedikit sentilan, melalui orang-orang yang berbahagia meski mereka jauh dari kelayakan sebagai seorang manusia. Saat kita menyadari bahwa kasih yang bersemi dalam segala ketrbatasan itu ada, kita akan malu dan berhenti bertanya-tanya kepadaNya mengenai hal rencana. Segala keluh kesah dan ratapan itu tak ada gunanya.
Langganan:
Komentar (Atom)